Senin, 28 November 2011

Menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar

Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan. Ciri-ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut.
1. Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.
2. Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.
4. Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.
5. Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.

Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi

Bahasa adalah alat komunikasi untuk kita berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa tidak mungkin kita dapat berinteraksi, karena bahasa adalah sumber untuk terciptanya interaksi manusia dengan yang lainnya.


Contoh: Dalam suatu forum terdapat beberapa orang yang sedang berdiskusi, tanpa adanya bahasa tidak mungkin tercipta adanya kesimpulan dari diskusi tersebut.

Bahasa tidak juga diciptakan buat interaksi mamusia dengan manusia saja, ada juga bahasa diciptakan untuk menjadi media anatara manusia dengan hewan, jadi kita menyebutnya bahasa hewan, dan hewan pun dapat mengerti, meskipun hewan tidak mempunyai akal untuk mengerti sepenuhnya bahasa yang kita ucapkan, tetapi hewan memiliki insting untuk bisa mengerti bahasa yang kita ucapkan kepada hewan tersebut.


Contoh: bahasa yang digunakan manusia untuk bisa berinteraksi dengan kucing dengan panggilan "meong" atau "guk-guk" pada hewan anjing.

Rabu, 16 November 2011

non ilmiah

Wacana non ilmiah :
     Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Tulisan Bahasa Indonesia yang penulisannya tidak terikat pada ragam bahasa.

Ciri-ciri karangan nonilmiah:
·         ditulis berdasarkan fakta pribadi
·         fakta yang disimpulkan subyektif
·         gaya bahasa konotatif dan popular
·         tidak memuat hipotesis
·         penyajian dibarengi dengan sejarah
·         bersifat imajinatif
·         situasi didramatisir
·         bersifat persuasive

macam-macam  karya Tulis Non Ilmiah :
Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman

semi ilmiah

Wacana semi ilmiah :
            Wacana pada Tataran Semi Ilmiah merupakan wacana yang karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non ilmiah.
Jenis-Jenis Wacana Semi Ilmiah : Artikel,Editorial,Opini,Feuture,Reportase.

Tulisan yg berisi infoemasi factual,yang diungkapkan dengan bahsa semiformasi tetapi tidak sepemuhnya mengikuti metode ilmiah. Namun hal ini tidak mengurangi cirri kebakuannya. Namun demikian ketepatan dalam pilihan dan bentuk kata serta kelengkapan unsure_unsur di dalam struktur kalimat mempengaruhi dalam memahami makna gagasan.

Tataran ilmiah

Tataran ilmiah :
     karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Macam-macam karya tulis ilmiah :
     Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.