Sabtu, 03 Desember 2011

masalah ekonomi indonesia pada sektor energi

masalah ekonomi indonesia pada sektor energy

Sektor energi khususnya ESDM saat ini banyak memberikan peran bagi
perekonomian Indonesia. Kontribusi peran sektor ESDM bagi perekonomian nasional dapat
berupa sumber penerimaan Negara, penarik investasi, penggerak roda perekonomian,
mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga menyediakan
lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung.

Masalah ketersediaan energi menjadi isu krusial bagi Indonesia jika ingin mencapai
tingkat pertumbuhan sekitar 5 – 6 persen per tahun. Tingkat pertumbuhan ini hanya mungkin
dicapai jika kita memiliki supali energi secara berkesinambungan guna menggerakan sektor
produksi dalam negeri. Walaupun tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih
sangat ditentukan oleh sektor konsumsi domestik, namun diprediksi ke depan sektorproduksi yang mengandalkan konsistensi supali energi akan semakin berperan dalam
menentukan kinerja perekonomian nasional.

Sektor energi mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam perekonomian, antara
lain sebagai sumber penerimaan negara  serta pemenuhan kebutuhan bahan bakar untuk
industri, rumah tangga, dan transportasi. Kontribusi sektor energi dan sumber daya mineral
terhadap penerimaan negara saat ini bisa mencapai 36 % dari total penerimaan negara. 
Dari 36 % penerimaan negara dari sektor ESDM tersebut, migas menyumbang 31,5%,
pertambangan umum 4,4 %, dan lain-lain seperti iuran badan usaha pengangkutan gas
bumi melalui pipa, jasa teknologi, jasa diklat, sewa gedung dan lain-lainnya yang
diperkirakan mencapai sekitar 0,1 %.

1 komentar: