Rabu, 21 Desember 2011

SISTEM PENGEN DALIAN PENJUALAN



Pengertian Sistem Akuntansi
      Dibawah ini terdapat berbagai pengertian dari beberapa orang mengenai sistem akuntansi yang antara lain seperti :
       Menurut Mulyadi (2001;3) Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusa haan.
       Menurut Narko (1993;1) Sistem Akuntansi diartikan sebagai jaringan yang terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, alat-alat dan sumber daya manusia dalam rangka menghasilkan informasi pada suatu organisasi untuk keperluan  pengawasan operasi maupun untuk kepentingan pihak ekstern organisasi.
       Menurut Amir A.J dan Rudi M.T (2000;181) Sistem Akuntansi suatu organisasi terdiri dari metode dan catatan-catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, me ngumpulkan, menganalisis, mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi aktiva dan kewajiban yang ber kaitan.
      Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Akuntansi adalah kumpulan formulir, catatan, prosedur, alat dan sumber daya manusia untuk menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi organisasi/ perusahaan.
Dari definisi tersebut, unsur suatu Sistem Akuntansi Pokok adalah :
1. Formulir
    Merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.
2. Jurnal
    Merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifi
    kasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
3. Buku Besar
    Terdiri dari rekening - rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan
    Yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
4. Buku Pembantu
    Terdiri dari rekening – rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercan
    Tum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

5. Laporan
    Merupakan hasil akhir proses akuntansi yang dapat berupa Neraca, Laporan Rugi
    Laba, dan lain – lain. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran Sistem
    Akuntansi, dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor
    Komputer.
Pengertian Penjualan Tunai
      Penjualan merupakan salah satu bagian dari pendapatan atau penghasilan.
Penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang/jasa secara kredit maupun tunai. Dalam transaksi penjualan tunai, pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilih an barang/produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir dan kemudian menerima barang yang dibeli. Prosedur yang dilaksanakan adalah :
1. Pembeli memesan barang langsung kepada wiraniaga (sales person) di bagian pen
    jualan.
2. Bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli yang dapat berupa uang tunai, cek
    atau kartu kredit.
3. Bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk menyerahkan barang
    kepada pembeli.
4. Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
5. Bagian kasa menyetorkan kas yang diterima ke Bank.
6. Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan dan
    mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas.
Fungsi yang Terkait    
      Fungsi-fungsi yang terkait dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Penjualan 
    Bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjual
          an tunai (FPT) dan menyerahkan faktur itu kepada pembeli untuk kepentingan
          pembayaran harga barang ke fungsi kas.
      2. Funsi Kas 
          Bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
      3. Fungsi Gudang 
          Bertanggung jawab untuk menyiapakan barang yang dipesan oleh pembeli serta
          menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
      4. Fungsi Pengiriman 
          Bertanggung jawab untuk membungkus dan menyerahkan barang yang telah di
          bayar harganya kepada pembeli.
      5. Fungsi Akuntansi 
          Bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas
          serta membuat laporan penjualan.


Dokumen yang Digunakan
      Dokumen yang digunakan dalam penjualan tunai adalah :
      1. Faktur Penjualan Tunai (FPT) 
          Digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manaje
          men mengenai transaksi penjualan tunai.
      2. Pita Register Kas (PRK) 
          Merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dengan cara
          mengoperasikan mesin register kas.
      3. Credit Card Sales Slip 
          Alat untuk menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit,untuk
          transaksi penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang kartu  kredit.
      4. Bukti Setor Bank 
          Sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
      5. Rekap Harga Pokok Penjualan 
          Untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama 1 periode.
      6. Bukti Memorial / Jurnal Voucher 
          Digunakan sebagai dasar pencatatan harga pokok penjualan selama 1 periode
          akuntansi.



Catatan Akuntansi yang Digunakan
      Catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan tunai adalah :
1.      Jurmal Penjualan
2.      Jurnal Penerimaan Kas
3.      Jurnal Umum
4.      Kartu Persediaan
5.      Kartu Gudang.

Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penjualan Tunai
  1. Prosedur Order Penjualan
  2. Prosedur Penerimaan Kas
  3. Prosedur Penyerahan Barang
  4. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
  5. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
  6. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
  7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan.

Sistem Pengendalian Intern
      Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, Sistem Pengendalian Intern meliputi organ
isasi semua metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan
untuk melindungi harta miliknya, mengecek kecermatan dan kehandalan data akuntan si, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu Sistem Pengendalian Intern adalah baik, jika tidak seorangpun berada dalam kedudukan sedemikian rupa/dengan kata lain merangkap beberapa pekerjaan, sehingga ia dapat membuat kesalahan dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan tanpa diketahui dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Menurut Mulyadi Unsur Sistem Pengendalian Intern adalah :
1. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung jawab Fungsional secara Tegas
    a. Harus dipisahkan  antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lain.
    b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan 
        semua tahap suatu transaksi.
2. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan Perlindungan yang
    Cukup Terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan dan Biaya.
3. Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap Unit Organisasi
    a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus diper
     tanggungjawabkan oleh yang berwenang.
    b. Pemeriksaan Mendadak (Surprised Audit).
    c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang
        atau satu unit organisasi.
    d. Perputaran Jabatan (Job Rotation).
    e. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur sis
        tem pengendalian intern yang lain.
    f. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
    g. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya.
    h. Penyeliaan yang merupakan pemonitoran langsung atas kinerja karyawan oleh
        orang tertentu yang diberi tugas.
     i. Fidelity Bond yaitu kontrak dengan perusahaan asuransi yang menyediakan
        garansi keuangan atas kejujuran orang yang namanya tercantum dalam kontrak
        jaminan.
4. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya
    a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya
    b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan
        sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

1 komentar: