Rabu, 21 Desember 2011

SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

Pengertian Modal Kerja
Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. Sebaliknya adanya ketidak-cukupan maupun mis management dalam modal kerja merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan.
Menurut para ahli :
Menurut Martono dan Agus Harjito, Manajemen Keuangan (2001)
Modal kerja adalah Dana yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan(1997) ada dua pengertian modal kerja, yaitu :
·        

 
Modal kerja gross working capital adalah keseluruhan aktiva lancar
·         Modal kerja net working capital adalah kelebihan aktiva lancar di atas utang lancar.

       Menurut John Fred Weston dan Thomas G. Copeland dalam bukunya “Manajemen Keuangan”, (1991 ; 327) yang diterjemahkan oleh Jaka Wasana dan Kribrandoko adalah sebagai berikut : “Modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi dengan kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar”.


       Sedangkan menurut W.B. Taylor dalam bukunya  “Manajemen Keuangan” (1989 ; 54) menggolongkan modal kerja dalam dua bagian yaitu :
1.      Modal Kerja Permanen, adalah modal kerja yang harus ada pada perusahaan untuk menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan dalam :
-          Modal Kerja Primer
Yaitu modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
-          Modal Kerja Normal
Yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal. Pengertian di sini dalam artian dinamis.
2.   Modal Kerja Variabel, adalah modal kerja jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan menjadi :
-          Modal Kerja Musiman
Yaitu yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
-          Modal Kerja Iklim
Yaitu yang besarnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konyungtur.
-          Modal Kerja Darurat
Yaitu yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya, misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak.

Konsep Modal Kerja

Ada tiga konsep atau definisi modal kerja yang umumnya dipergunakan yaitu :

1.      Konsep Kwantitatif

Konsep ini menitik beratkan kepada dana yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin, atau menunjukkan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar(gross working capital).

2.      Konsep Kwalitatif

Konsep ini menitik beratkan pada kwalitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang bersal dari pinjaman jangka panjang maupun dari para pemilik perusahan. Definisi ini bersifat kwalitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya {hutang jangka pendek} dan menunjukkan

pula margin of protection atau tingkat keamanaan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin kelangsunagn operasi dimasa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan lancarnya.

3.      Konsep Fungsional

Konsep ini menitik beratkan  fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok perusahaan, tetapi tidk semua dan digunakan untuk menghasilkan laba periode ini (current income) ada sebagian dana yang digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang.

Jenis-Jenis Modal Kerja

Modal Kerja dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1.      Modal Kerja Permanen (Permanen Working Capital), yaitu modal kerja yang tetap harus ada dalam perusahaan untuk menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Permanent working capital ini dapat dibedakan dalam :
a.      Modal Kerja Primer (Primari Working Capital) yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pda perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
b.      Modal Kerja Normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.

2.      Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara :
a.      Modal Kerja Musiman (Seaseonal Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
b.      Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konyungtor.
c.       Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.

Sumber-Sumber Modal Kerja

Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari ;
1.      Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah net income yang nampak dalam laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari  hasil operasi perusahaan.
2.      Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek).
Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek adalah salah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan keuntungan bagi perusahaan.Dengan adanyan penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi uang kas.

3.      Penjualan aktiva tidak lancar

Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil apenjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.

4.      Penjualan saham atau obligasi

Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya.

Pengunaan Modal Kerja

Perubahan unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba-rugi yang merupakan penggunaan modal kerja menyebabkan modal kerja perusahaan berkurang. Unsur-unsur tersebut meliputi :

1.      Bertambahnya aktiva tetap

Aktiva tetap yang bertambah dapat disebabkan karena ada pembelian. Bertambahnya aktiva tetap karena pembelian memerlukan uang kas, sehingga bertambahnya aktiva tetap tersebut merupakan unsur yang memperkecil kas atau sebagai penggunaan modal kerja.

2.      Berkurangnya hutang jangka panjang

Apabila perusahaan membeli kembali obligasi yang telah jatuh tempo atau melunasi hutang jangka panjangnya, maka uang kas perusahaan akan berkurang. Berkurangnya hutang jangka panjang dalam hal,ini merupakan penggunaan modal kerja.

3.      Berkurangnya modal sendiri

Seperti obligasi perusahaan membeli kembali saham biasa atau saham preferen maka diperlukan sejumlah kas. Oleh karena itu saham yang berkurang berarti modal sendiri perusahaan berkurang. Berkurangnya modal sendiri tersebut memerlukan kas yang merupakan penggunaan modal kerja.
4.      Adanya pembaran deviden kas
Deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham dapat berupa saham, properti maupun kas. Deviden yang dibayarkan dalam bentuk kas akan mengurangi kas perusahaan. Oleh karena itu deviden kas ini merupakan penggunaan modal kerja.

5.      Adanya kerugian

Kerugian yang diderita perusahaan akibat dari biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pendapatan yang diterima Kerugian ini harus ditutupi dengan kas oleh perusahaan. Oleh karena itu kas yang digunakan untuk menutup kerugian tersebut merupakan penggunaan modal kerja.
Tujuan Penggunaan Modal Kerja
1.      Untuk mengetahui efisiensi perusahaan dalam penggunaan modal kerja yang tersedia dan mengetahui dari mana sumber modal kerja tersebut diperoleh.
2.      Untuk memberikan pemahaman terhadap operasi keuangan perusahaan terutama bagi manajer keuangan dalam menganalisa rencana dimasa lalu dan masa yang akan datang.
3.      Untuk memperkirakan apakah perusahaan telah berkembang dengan cepat dan apakah perusahaan mulai kehabisan sumber-sumber pembelanjaan.
4.      Untuk penilaian pembelanjaan perusahaan yaitu menunjukkan seberapa besar pertumbuhan perusahaan yang dibelanjai dari dalam perusahaan dan seberapa besar pertumbuhan perusahaan yang di belanjai dari luar perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar